Rabu, 20 April 2011

HP Untuk Anak

Lima belas tahun yang lalu handphone adalah barang yang masih sangat langka digunakan dalam masyarakat Indonesia bahkan sangat asing bagi kita. Seiring berjalannya waktu, kita mulai mengenal handphone yang sering kita singkat menjadi HP, dan kita gunakan untuk mempermudah komunikasi jarak jauh sebagai pengganti surat. Dibandingkan surat, ternyata HP lebih efektif dalam mempermudah komukasi jarak jauh, karena lebih cepat dan praktis.
Hp berubah menjadi sebuah kebutuhan yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Zaman semakin membawa kita pada dunia yang canggih, sehingga alat komunikasipun kini dilengkapi dengan berbagai fasilita seperti: mp3, video, radio, camera, dan masih banyak lagi fasilitas yang membuat kita semakin sulit melupan Hp. Kini Hp mulai berubah fungsi, yang tadinya digunakan hanya sebagai alat untuk bekomunikasi jarak jauh kini berubah menjadi sebuah benda multifungsi.
Hp dengan berbagai fasilitas cendrung memberi dampak negative terhadap diri kita. Kita tidak mampu memungkiri ketergantungan kita terhadap benda yang kita sebut dengan hp. Barbagai jenis hp mulai marak di pasaran dan menawarkan berbagai fasilitas menarik dengan harga yang cukup terjangkau, wajar saja hp kini bisa dimiliki oleh semua kalangan termasuk pelajar SD sekalipun. Sadarkah kita akan bahaya buruk yang juga ditawarkan hp terhadap diri anak-anak? Mulai dari malas belajar, mengganggu konsentrasi belajar di sekolah, sampai mengganggu aktifitas bermainnya juga.
Jadi , sebaiknya sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas diri anak-anak kita, kita harus memikirkan dampak buruk yang akan timbul jika kita memberi kebebasan untuk anak-anak memiliki hp tanpa pengawasan. Maka dari itu kita didik anak-anak menjadi sosok yang bertanggung jawab atas diri mereka sendiri dengan cara mempertimbangkan dampak baik dan buruknya hp maka diri mereka, jika merasa hp belum terlalu penting untuk diri mereka sebaiknya idak perlu member mereka kebebasan untuk dapat memiliki hp.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar