Sabtu, 21 Mei 2011

Legenda Cinta Pulau Kemaro

Palembang adalah ibu kota Sumatra Selatan. Nama Palembang banyak mempunyai arti. Pengertian yang mendekati kenyataan adalah apa yang diterjemahkan oleh R.J.Wilkinson dalam kamusnya ‘A Malay English Dictionary’ (Singapore, 1903): lembang adalah tanah yang berlekuk, tanah yang rendah, akar yang membengkak karena terendam lama di dalam air. Menurut Kamus Dewan (karya Dr. T.Iskandar, Dewan Bahasa dan Pustaka, 1986), lembang berarti lembah, tanah lekuk, tanah yang rendah. Untuk arti lain dari lembang adalah tidak tersusun rapi, terserak-serak. Sedangkan menurut bahasa Melayu, lembang berarti air yang merembes atau rembesan air. Arti Pa atau Pe menunjukkan keadaan atau tempat.Menurut I.J. van Sevenhoven (Lukisan tentang Ibukota Palembang, Bhratara, Jakarta, 1971, hlm. 12), Palembang berarti tempat tanah yang dihanyutkan ke tepi, sedangkan Stuerler menerjemahkan Palembang sebagai tanah yang terdampar. Pengertian Palembang tersebut kesemuanya menunjukkan tanah yang berair. Ini tidak jauh dari kenyataan yang ada, bahkan pada saat sekarang, yang dibuktikan oleh data statistik tahun 1990, bahwa masih terdapat 52,24% tanah yang tergenang di kota Palembang. Sebagai catatan tambahan, di Kotamadya sekarang ini masih tercatat sebanyak 117 buah anak-anak sungai yang mengalir di tengah kota. Nama Palembang jika di lihat dari arti yang ada memang sesuai dengan keadaan kota yang banyak memiliki anak sungai dan pastinya pemberian nama Palembang juga menilik adanya sungai musi yang mengalir panjang di kota Palembang.
Di Palembang telah di bangun Jembatan Ampera. Jembatan Ampera merupakan jembatan yang terletak di tengah kota Palembang dan membelah sungai Musi, yang menghubungkan 2 wilayah kota Palembang, Palembang Ilir dan Palembang Ulu.Jembatan Ampera mulai dibangun pada masa pemerintahan Soekarno pada bulan April 1962. Dananya berasal dari hasil pampasan perang pemerintah Jepang sebesar ± US $ 7 juta (± Rp 2,5 miliar). Saat diresmikan pada Mei 1965, Jembatan Ampera dahulu diklaim sebagai jembatan terbesar di Asia Tenggara. Total panjang jembatan mencapai 1.177 meter dan lebar 22 meter. Menariknya, bagian tengah jembatan ini terangkat setinggi 35,40 meter jika ada kapal yang hendak melintas. Pada tahun 1970 aktivitas naik-turun jembatan dihentikan karena waktu yang dibutuhkan bukan lagi 10 menit seperti sebelumnya tapi 30 menit, sehingga mengganggu arus lalu lintas. Di sepanjang sungai Musi inilah banyak legenda yang seolah terus mengalir bersama arus sungainya.
Pulau Kemaro terletak di daerah Sumatera Selatan, tepatnya di tengah sungai Musi  yang membelah kota Palembang. Kemaro sendiri merupakan bahasa Palembang, yang  berarti kemarau. Menurut masyarakat Palembang, dinamakan pulau Kemaro karena  pulau ini tidak pernah digenangi air. Walaupun volume air di sungai Musi meningkat, Pulau Kemaro tetap saja kering. Karena keunikan inilah, masyarakat sekitarnya menjulukinya sebagai Pulau Kemaro. Pulau Kemaro mengandung arti pulau yang tidak pernah kebanjiran atau digenangi air meskipun volume sungai musi sedang naik-naiknya. Letaknya sekitar 5 km dari Benteng Kuto Besak. Bentuknya mirip seperti kapal. Sebagian tokoh mengatakan bahwa itu memang kapal Tan Bun An yang ditinggal majikannya.
Pulau Kemaro terletak di sebuah delta yang berada di tengah-tengah sungai Musi, sekitar 5 km arah hulu. Di dalam pulau ini terdapat sebuah makam yang diyakini sebagai makan dari Putri Sriwijaya Siti Fatimah yang menceburkan diri ke Sungai Musi.
Tanah yang mirip kapal di tepian sungai musi memang ada. Diatasnya terdapat sebuah kuil yang sangat megah (saat ini masih dalam tahap pengembangan). Hebatnya lagi, disebelah kuil ini akan dibangun sebuah masjid sebagai bentuk penghormatan kepada Siti Fatimah. Di pulau ini terdapat beberapa rumah penduduk, yang sebagian besar beragama muslim. Sehari-hari mereka bekerja sebagai nelayan dan membersihkan kuil tersebut.         
 Apabila kita berkunjung ke pulau Kemaro, akan didapati tiga buah gundukan tanah yang menyerupai batu karang, dimana setiap gundukan diberi semacam atap dari kayu dan diberi batu nisan dengan tulisan Tiongkok yang didominasi warna merah.
Menurut cerita, gundukan tanah yang di tengah adalah makam sang putri. Sedangkan dua gundukan tanah yang ada di sebelanya merupakan makam ajudan dari pangeran Tiongkok dan dayang kepercayaan sang putri. Hingga kini makam-makam tersebut masih terawat baik sebagai legenda pulau Kemaro.
Bangunan yang dipercayai sebagai makam Siti Fatimah bergabung dalam satu komplek Klenteng Hok Tjing Rio di mana di dalamnya juga terdapat Dewa Bumi (Hok Tek Cin Sin), dewanya umat Budha. Di makam Siti Fatimah, para penziarah juga dapat melihat sejauh mana peruntungan yang di dapat di masa depan. Dengan menggunakan kayu panjang seukuran panjang dua tangan manusia, kayu panjang sebagai media melihat sejauhmana peruntungan yang diinginkannya. Jika dua tangan yang direntangkan lebih panjang dari batas yang ditandai oleh karet gelang pada kayu tersebut dari pengukuran rentang tangan pertama, maka penziarah memiliki peruntungan yang lebih baik di masa depan. Jika tidak sampai batas karet gelang tersebut adalah sebaliknya. Apakah hal tersebut mutlak adanya, tidak ada seorang pun yang memastikan. Klenteng Hok Tjing Rio dengan luas 3,5 hektar itu juga menjadi salah satu tonggak kehadiran China dalam sejarah perkembangan Palembang. Arsitektur klenteng mencerminkan pula filosofi bangunan khas China, sebagaimana terdapat di berbagai klenteng di daerah lain. Seluruh bangunan berwarna dominan merah dengan tambahan warna kuning keemasan. Bangunan terdiri atas pendopo di tepi Sungai Musi, dua menara tempat pembakaran uang emas, ruang utama, ruang belakang, dan ruang keramat kuburan pasangan Siti Fatimah dan Tan Bun An.
Memasuki Pulau Kemaro memang sarat dengan nuansa mistis. Walau dari legenda Siti Fatimah dan Tan Bun An, Pulau Kemaro sering didengungkan sebagai tempat untuk meminta jodoh. Penjaga Pulau Kemaro pernah menuturkan secara gaibnya bahwa makam Siti Fatimah didampingi panglima dan dayang, depannya adalah suaminya. Menurutnya masalah jodoh adalah tergantung dari niat manusianya.. dikisahkan juga, bahwa di pulau yang sudah ada sejak 400 tahun yang lalu ini pernah ada dua orang tukang becak yang ingin mendapatkan istri. Mereka mendatangi Pulau Kemaro. “Ada yang membawa satu pasang angsa, dan ada yang membawa satu pasang burung. Saat mereka pulang, mereka mendapatkan jodohnya masing-masing, tetapi itulah, masalah jodoh tidak terlepas dari kehendak yang kuasa,” .
Ditegaskan juga oleh penjaga Pulau Kemaro bahwa, di Pulau Kemaro ini terlihat adanya dua unsur keyakinan yang tetap berjalan berkesinambungan. “Siti Fatimah ini muslim, dan didalamnya ada altar persembahan untuk Dewa Bumi yang diyakini oleh umat Budha. Berdampingannya dua keyakinan dalam satu komplek di Pulau Kemaro ini membuktikan bahwa bersatunya umat Budha dan Islam membawa keselarasan dalam kehidupan, karena keyakinan adalah mutlak hubungannya antara manusia dengan sang pencipta. Akulturasi perlu terus dikenang untuk menanamkan semangat toleransi dan kerja sama bagi generasi baru,” tukasnya.
                Pulau ini akan ramai di datangi oleh para pengunjung etnis cina baik dari dalam maupun luar negeri seperti Malaysia, Singapura, Thailand, Cina dan beberapa negara lainnya terutama pada saat Cap Go Me (15 hari setelah Imlek) , dan di sana ada sebuah pohon langka yang di sebut pohon cinta dimana apa bila pasangan muda-mudi yg berpacaran apabila mengukir nama mereka konon cinta mereka akan berlanjut ke pelaminan.
Gambar-gambar Pulau Kemaro
Jembatan Ampera yang menjadi kebanggaan masyarakat Palembang Sum-Sel


Klenteng yang ada di Pulau Kemaro

kisah KELUARGA KAYA

 
Mosman adalah ayah dari keluarga yang kaya raya. Pada suatu hari dia mengajak putranya pergi ke sebuah desa. Tujuan Mosman mengajak anaknya adalah untuk memperlihatkan kepada putranya bagaimana orang miskin dapat menjalani hidup.
Mereka menghabiskan beberapa hari di sebuah pertanian sebuah keluarga petani yang sangat miskin. Setelah menghabiskan waktu beberapa hari itu, Mosman mengajak putranya untuk pulang. Dalam perjalanan pulang sang ayah bertanya kepada putranya.
“ jadi, bagaimana perjalanan kita?”
“sangat menyenangkan ayah” Jawab sang anak kepada ayahnya. Kemudian sang ayah bertanya lagi.
“apakah kamu melihat bagaimana keluarga miskin itu menjalani hidup?”
“tentu” jawab sang anak.
“jadi apa yang kamu pelajari?” Mosman kembali bertanya. Kemudian anak menjawab.
“aku melihat bahwa kita hanya punya satu anjing dan mereka memiliki empat, kita punya kolam renang yang menjangkau ke tengah taman kita dan mereka memiliki telaga yang tidak ada ujungnya.  Kita juga memiliki lampu-lampu taman kualitas impor dan mereka memiliki bintang dimalam hari yang cahayanya mampu menjangkau teras rumah kita , kita punya halaman luas tapi mereka memiliki seluruh cakrawala, kita memiliki sebidang tanah kecil untuk hidup dan mereka memiliki ladang yang melampaui pandangan, kita membeli makanan kita, tetapi mereka menumbuhkannya sendiri. Kita membuat dinding disekeliling rumah kita untuk melindungi seluruh harta yang kita miliki, mereka memiliki teman dan tetangga yang melindungi mereka.”
Kemudian si anak menambahkan.
"Terima kasih Ayah telah menunjukkan kepadaku betapa miskinnya kita."

kisah orang pinggiran SAPTO SI TUKANG BECAK


Diusianya yang sudah renta tak mampu lagi menopang beban berat. Tapi masih saja ada beban yang harus dia pikul dipundaknya yang mulai membungkuk. Peluhnya mengalir setiap kali rasa lelah dan penat menggerayangi tubuh kurusnya. Tak ada binar bahagia diraut wajah tuanya, yang ada hanya gambaran rasa lelah yang dia tanggung begitu lama.
Pak Sapto seorang tukang becak yang masih harus berjuang sendirian untuk menghidupi keluarganya. Ditengah kehidupan kota di zaman yang sudah modern dan orang-orang mulai melupakan bejak sebagai alat tranportasi, tapi Sapto masih terus mengayuh becaknya menyusuri jalanan kota Yogyakarta.
Hidup sendiri jauh dari keluarga harus rela dia lakoni demi mencari sesuap nasi. Baginya hidup itu memang perjuangan, bahkan diusianya yang senja dia masih punya semangat untuk berjuang hidup. Sapto tinggal dipinggir jalan di bawah pohon besar yang melindunginya dari terik matahari ketika siang mencuat. Dia juga hanya tidur di dalam becak tuanya tanpa selimut tebal ketika malam menjelang bahkan ketika hujan deras menguyur bumi. Udara dingin dan hawa panas tidak pernah menyurutkan semangatnya.
Beban hidupnya begitu berat, sedih katanya jika dia pulang kedesanya tanpa membawa uang untuk istri dan cucunya. Padahal hidup Sapto sebagai tukang becak tidak lebih dari dari cukup untuk menghidupi dirinya sendiri. Terkadang jika tubuh rentanya mulai dilanda sakit, Sapto hanya tidur dipinggir jalan dengan alas kardus tanpa bisa mencari penumpang. Tidak ada penumpang tidak ada uang, dan itu artinya dia tidak bisa makan.
Pernah terpikir oleh Sapto untuk kembali saja kedesanya menjalani hidup nyaman dirumah gubuknya. Tapi mimpi itu tidak mudah baginya menjadi nyata. Siapa yang akan memberinya makan jika dia tidak bekerja, siapa yang akan dia andalkan padahal keluarganya mengandalkan dirinya.
Sapto tukang becak yang tua dan rapuh sudah tidak punya air mata lagi untuk menangisi nasibnya. Kini harapannya hanya ingin kembali pulang menikmati sisa hidupnya dengan damai disisi keluarganya. Masih ada seuntai senyum kecil ketika dia membayangkan hal itu. Masih ada syukur yang terucap oleh bibir keringnya untuk hidup yang sudah dia jalani, masih ada semangat membara di hatinya yang kelu oleh perjalanan hidupnya, masih ada mimpi yang ingin dia wujudkan.


Jumat, 22 April 2011

Cara Ampuh Melupakan Sang Mantan

1.     Cari Pacar Baru donk….
Jika kita baru saja putus cinta dan sulit melupakan mantan maka jangan bersedih. cara yang paling ampuh adalah mencari pacar baru.
SULIT DAPAT PACAR BARU?
Ada 3 cara ampuh juga untuk mendapatkan pacar baru
*      Berdo’a
*      Berusaha
*      Berkaca

2.     Jalan-Jalan
Jalan-jalan adalah tips kedua untuk melupakan sang mantan, tetapi usahakan jangan jalan-jalan ketempat yang menjadi kenangan karena itu akan membangkitkan kembali memori masa lalu dan akan menambah beban kerinduan pada sang mantan.
TIDAK PUNYA UANG UNTUK JALAN-JALAN?
Jangan khawatir, jika tidak punya uang ada tips jalan-jalan murah:
*      Jalan kaki keliling kampung
*      jalan-jalan dihalaman rumah
*      jalan-jalan dikebun saya juga boleh
tips diatas dijamin gratis untuk dicoba!

3.    Berpikir Positif
Selalu berpikir positif merupakan cara yang paling mudah dicoba. Dengan berpikir positif hati kita akan menjadi tenang dan damai. Di dinia ini bukan dia satu-satunya yang berharga, masih banyak hal yang perlu kita tangisi. Menangisi sang mantan hanya akan menyia-nyiakan waktu kita yang berharga. Tetapi menangislah jika itu dibutuhkan hanya saja jangan berlebihan, toh dunia belum berakhir.

Rabu, 20 April 2011

HP Untuk Anak

Lima belas tahun yang lalu handphone adalah barang yang masih sangat langka digunakan dalam masyarakat Indonesia bahkan sangat asing bagi kita. Seiring berjalannya waktu, kita mulai mengenal handphone yang sering kita singkat menjadi HP, dan kita gunakan untuk mempermudah komunikasi jarak jauh sebagai pengganti surat. Dibandingkan surat, ternyata HP lebih efektif dalam mempermudah komukasi jarak jauh, karena lebih cepat dan praktis.
Hp berubah menjadi sebuah kebutuhan yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Zaman semakin membawa kita pada dunia yang canggih, sehingga alat komunikasipun kini dilengkapi dengan berbagai fasilita seperti: mp3, video, radio, camera, dan masih banyak lagi fasilitas yang membuat kita semakin sulit melupan Hp. Kini Hp mulai berubah fungsi, yang tadinya digunakan hanya sebagai alat untuk bekomunikasi jarak jauh kini berubah menjadi sebuah benda multifungsi.
Hp dengan berbagai fasilitas cendrung memberi dampak negative terhadap diri kita. Kita tidak mampu memungkiri ketergantungan kita terhadap benda yang kita sebut dengan hp. Barbagai jenis hp mulai marak di pasaran dan menawarkan berbagai fasilitas menarik dengan harga yang cukup terjangkau, wajar saja hp kini bisa dimiliki oleh semua kalangan termasuk pelajar SD sekalipun. Sadarkah kita akan bahaya buruk yang juga ditawarkan hp terhadap diri anak-anak? Mulai dari malas belajar, mengganggu konsentrasi belajar di sekolah, sampai mengganggu aktifitas bermainnya juga.
Jadi , sebaiknya sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas diri anak-anak kita, kita harus memikirkan dampak buruk yang akan timbul jika kita memberi kebebasan untuk anak-anak memiliki hp tanpa pengawasan. Maka dari itu kita didik anak-anak menjadi sosok yang bertanggung jawab atas diri mereka sendiri dengan cara mempertimbangkan dampak baik dan buruknya hp maka diri mereka, jika merasa hp belum terlalu penting untuk diri mereka sebaiknya idak perlu member mereka kebebasan untuk dapat memiliki hp.

ARSITEKTUR BOROBUDUR


Kemegahan Arsitektur Borobudur Bangunannya  terdiri dari sepuluh tingkat. Strukturnya terbuat  dari  setidaknya 55.000 meter kubik batuan yang sudah dirapikan bentuknya. Disusun satu persatu menjadi sebuah candi yang besar dan megah. Bentuknya  berundak-undak. Terdiri dari enam tingkat berbentuk bujur  sangkar, tiga tingkat berbentuk bundar melingkar dan sebuah  stupa utama yang terbesar sebagai puncaknya. Selain itu, tersebar di semua tingkat-tingkatannya beberapa  stupa. Tembok dan dindingnya dihiasi dengan berbagai relief  yang menutup seluruh permukaan seluas 2.500 meter persegi.  Sepuluh tingkatan yang terpatri dalam bangunan candi Borobudur  diyakini memapar filsafat mazhab Mahayana, mewakili gambaran  sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.
Secara struktural, bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini  terdapat 120 panel cerita Kammawibhangga. Sebagian kecil  struktur tambahan itu disisihkan sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini. Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi.
Rupadhatu  adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini, patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau selasar.
Mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu  (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana.
Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup dengan lubang-lubang bentuk persegi empat dalam kurungan. Dari luar, patung-patung itu masih tampak samar-samar. Namun ada  sejumlah 72 stupa terbuka yang tersebar dengan masing-masing  satu patung Buddha. Unfinished Buddha Pada puncak candi Borobudur, yaitu bagian puncak, menggambarkan ketiadaan wujud yang dilambangkan berupa stupa  yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini, diduga dulu ada sebuah patung penggambaran Adibuddha. Patung yang diduga  berasal dari stupa terbesar itu kini diletakkan dalam sebuah museum arkeologi, beberapa ratus meter dari candi Borobudur. Patung ini dikenal dengan nama Unfinished Buddha.
Nama Unfinished Buddha diberikan karena patung Buddha ini tampak belum selesai dikerjakan. Dugaan ketidaksiapan pembuatan patung ini ditunjukkan dalam beberapa  literatur seperti: ikal rambut (salah satu ikonografi Buddha) yang tidak ada, hiasan kain (juga ikonografi Buddha) tidak tampak, salah satu bahu tangan yang lebih besar daripada bahu tangan yang lain. Pernah disebutkan bahwa patung ini ditemukan di bawah sebuah pohon di samping candi Borobudur.
Sebelum restorasi pertama 1907-1911 oleh Theodoor van Erp, di puncak candi didirikan sebuah gubuk  sebagai gardu pandang. Ada kemungkinan pada masa itu patung  yang belum selesai ini disingkirkan dari atas dan dipindahkan  ke bawah candi. Konstruksi dan desain relief pada Candi Borobudur memang  mencerminkan karya agung para seniman di masa pembangunannya.  Kemegahan itu menandingi kemegahan Angkor Vat di Kamboja, yang  juga menjadi satu dari tujuh keajaiban dunia. Namun bangunan  yang diperkirakan sudah berusia 1.200 ribu tahun ini belum  diketahui pasti peruntukannya, namun yang pasti adalah satu  peninggalan penganut agama Buddha di masa kejayaan Matarama  Kuno di tahun 750-an. (berbagai sumber)
Tuk Setumbu yang terletak di sisi barat Candi Borobudur tak tampak istimewa. Bukit itu jelas kalah gagah dibanding delapan gunung di sekitar candi Buddha  itu: Menoreh, Sumbing, Sundoro, Tidar, Andong, Telomoyo, Merbabu, dan Merapi.  Namun, jika Borobudur dipandang dari Tuk Setumbu ketika matahari terbit, terkuak  sebuah cerita tentang candi yang dibangun pada zaman dinasti Syailendra lebih  dari 11 abad silam itu. Dari Tuk Setumbu, Borobudur, tempat ibadah umat Buddha itu, seperti dikelilingi awan dan kabut putih. Di kejauhan, menjadi latar belakangnya, berdiri Gunung  Merapi dan Merbabu. “Awan yang mengelilinginya laksana air. Sedangkan Borobudur  ibarat teratai yang terapung,” kata Laretna T. Adhisakti, Ketua Jogja Heritage Society.

Bunga teratai, selain dikenal sebagai cara duduk meditatif Sidharta Buddha Gautama  disebut posisi padmajuga merupakan perlambang ajaran Buddha. Teratai adalah bunga yang memiliki akar di lumpur, bagian berikutnya ada di air, dan kelopak bunga mekar di atas permukaan air menyongsong matahari. Ini cermin tahapan perkembangan jiwa manusia menurut Buddha: akar di lumpur melambangkan fase kehidupan materialistis, air merujuk pada pengalaman hidup, kelopak teratai menggambarkan jiwa yang telah tercerahkan- -urutannya sama dengan tiga lapisan candi, yaitu Kamadhatu, Rupadhatu, dan Arupadhatu.

   

Sabtu, 16 April 2011

SANG PERAMAL

Senja mulai turun, ketika hujan hampir reda. Entahlah, hujan tidak pernah bisa diduga, seperti akan reda tetapi terkadang bertambah deras. Lelaki muda itu berjalan santai menyusuri lorong-lorong sempit menuju rumahnya. Sebenarnya bisa saja dia melewati jalan yang lenggang dan lebih nyaman ketimbnag lorong-lorong sempit itu, tetapi melewati lorong-lorong sempit akan menyingkat waktunya untuk sampai di rumahnya. Di keluarkannya kunci rumah dari saku celananya yang sudah basah kuyup oleh siraman air hujan. Segera lelaki itu masuk ke dalam rumah dan untuk kemudian membersihkan tubuhnya sebelum mengambil posisi untuk merenggangkan otot-ototnya yang mulai menegang.
            “Hadi” begitulah orang-orang sering memanggilnya. Pemuda tampan yang penuh teka-teki namun sangat menyenangkan. Hadi menempati rumah neneknya yang sudah lama kosong di Palembang, sedangkan neneknya pindah kerumah putra sulungnya di Medan. Meskipun kecil dan sangat sederhana tetapi untuk di tinggali oleh seorang saja rumah itu terasa sangat luas. Hadi memutuskan tinggal di Palembang ketika harus menyasikkan perceraian kedua orang tuanya. Lelaki dua puluh tahun itu berusaha mencari ketenangan diri dengan cara lari dari kenyataan yang sedang dia hadapi.
            “hay… Hadi” tiba-tiba seseorang muncul di depan pintu rumahnya. Gadis berambut ikal dengan rok mini dan baju ketat tanpa lengan itu langsung masuk tanpa harus menunggu di persilahkan oleh pemilik rumah.
            ‘’malam-malam begini untuk apa kamu datang?” Tanya hadi tanpa ekspresi muka yang jelas. Gadis cantik itu kemudian menarik kursi kosong yang berada tepat di belakang bokongnya.
            “saya mau kamu meramal saya lagi” hadi mengerutkan dahinya sambil menatap tajam pada mata gadis itu. Gadis itu menunggu hadi bicara sesuatu sambil memainkan rambut panjangnya yang ikal. Beberapa menit berlalu hadi hanya diam saya, tidak ada sepatah katapun keluar dari mulutnya.
            “hey… kamu piker saya datang ke sini hanya untuk melihat wajah masammu itu saja heh?’’ Gadis itu merasa jengkel karena tidak dihiraukan oleh Hadi.
            “saya bukan peramal” jawab hadi singkat. Jemarinya memainkan sekuntum bunga kertar yang telah lusuh. Gadis cantik itu menatap Hadi penuh tanda Tanya. Lelaki yang sangat misterius dan sangat tampan pikirnya.
            ”aku pulang saja”  gadis itu mengambil tasnya kemudian melangkah meninggalkan rumah hadi.
            ”tunggu Sinar!” Hadi menarik tangan perempuan itu membawanya kembali masuk ke dalam rumahnya. Hadi menatap tajam mata Sinar dengan sungguh-sungguh seakan melihat sesuatu yang menakjubkan dalam mata gadis yang bernama Sinat itu. Sinar tidak mampu menolak tatapan Hadi yang membuat jangtungnya berdebar kencang.
“huh…pulanglah dan tolong jangan pernah kemeri lagi” Sinar terkejut mendengar kata-kata hadi yang sangat membuatnya tersinggung. Benar-benar laki-laki tidak tahu di untung pikir Sinar.
Akhirnya sinar pulang dengan membawa hati yang tak karuan, perasaanya campur aduk, kadang-kadang dia harus mencoba membunuh banyangan Hadi dalam benaknya tetapi tidak pernah berhasil. Sianar sangat menyukai hadi hal itulah yang embuat Sinar selalu datang menemui lelaki berwatak dongin itu, tetapi meskipun Sinar tau Hadi orang yang tidak suka orang lain ingin ikut campur dalam hidupnya, Hadi tidak pernah menunjukkan hal itu pada Sinar. Baru kali ini Hadi memperlakukan dirinya sekasar itu dengan mengusir Sinar dari rumahnya tanpa las an yang jelas.
            Sepanjang perjalanan pulang Sinar menekuk wajahnya dalam-dalam, banyangan Hadi terus membuatnya semakin tersiksa dan sakit hati. Dan ketika suasana hatinya semakin kalut Sinar merasakan ada sesuatu yang mencengkram bahunya.
Bersambung……
Kapan-kapan kita sambung lagi ya…!
Atau silahkan kunjungi link di bawah ini.
http://www.dbc-network.com/index.php?id=bulanbiru